-
Service management – Suatu kemampuan khusus
organisasi untuk memberikan nilai kepada pelanggan atau customer dalam bentuk
layanan.
- ·
Service – Sebuah cara memberikan nilai
kepada customer dengan memfasilitasi kebutuhan customer tanpa mengeluarkan
biaya atau risiko tertentu. Hasil dari setiap pekerjaan customer didapatkan
dari kinerja tugas yang dibatasi oleh sejumlah kendala. Dengan adanya layanan
atau service maka akan meningkatkan kinerja dan membantu mengurangi kendala
yang dialami oleh customer.
- Value – Value atau nilai adalah inti dari konsep layanan. Dari
perspektif pelanggan atau customer, nilai terdiri dari dua komponen inti:
utilitas/utility dan jaminan/warranty. Utilitas adalah apa yang akan diterima
oleh pelanggan, dan garansi adalah bagaimana cara untuk menyediakannya. Konsep
“utilitas” dan “jaminan” banyak dijelaskan pada bagian “Service Strategy
- I TIL V3 menggunakan pendekatan manajemen layanan yang diambil dari setiap
aspek dari siklus hidup layanan (Service Lifecycle). Service Lifecycle adalah
salah satu bentuk model organisasi yang mempunyai bahasan sebagai berikut:
- ·
Cara melakukan manajemen pada layanan adalah terstruktur.
- ·
Komponen didalam siklus hidup memiliki keterkaitan satu sama lain.
- ·
Dampak dari perubahan pada satu komponen akan dimiliki juga pada komponen
lainnya dan bahkan dampak tersebut terdapat pada seluruh sistem siklus hidup.
- Dengan demikian, ITIL V3 berfokus pada siklus hidup layanan (Service
Lifecycle), dan bagaiman cara komponen dalam manajemen layanan saling
berhubungan. Proses dan fungsi juga dibahas dalam fase siklus hidup layanan.
Siklus hidup layanan terdiri dari lima tahap. Setiap buku utama dari ITIL
menjelaskan salah satu fase ini. Proses yang berhubungan dan fungsinya
dijelaskan secara rinci dalam fase atau tahapan di mana mereka memiliki
hubungan paling kuat.
- Kelima tahap tersebut adalah:
- 1.
Service Strategy – Tahap perencanaan strategis dalam membangun kemampuan manajemen
layanan (service management), dan penyelarasan layanan dan strategi bisnis.
- Proses dan fungsi:
- – Financial management
- – Service portfolio management
- – Demand management
- 2.
Service Design – Tahap merancang dan mengembangkan layanan TI yang sesuai, termasuk
arsitektur, proses, kebijakan dan dokumen; tujuan service desain adalah untuk
memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan.
- Proses dan fungsi:
- − Service catalogue management
- − Service level management
- − Capacity management
- − Availability management
- − IT service continuity management
- − Information security management
- − Supplier management
- 3.
Service Transition – Tahap mewujudkan kebutuhan dari tahapan sebelumnya, dan
meningkatkan kemampuan dalam transisi layanan baru dan layanan modifikasi untuk
dijadikan produksi.
- Proses dan fungsi:
- – Transition planning and support
- – Change management
- – Service asset and configuration management
- – Release and deployment management
- – Service validation and testing
- – Evaluation
- – Knowledge management
- 4.
Service Operation – Tahap pencapaian efektivitas dan efisiensi dalam memberikan dan
mendukung layanan dalam rangka untuk memastikan adanya nilai bagi pelanggan dan
penyedia layanan.
- Proses dan fungsi:
- – Event management
- – Incident management
- – Request fulfillment
- – Problem management
- – Access management
- – Monitoring and control
- – IT operations
- – Service desk
- 5.
Continual Service Improvement – Fase menciptakan dan memelihara
nilai bagi pelanggan dengan perbaikan desain, dan pengenalan layanan dan
operasi.
- Proses dan fungsi:
- − The 7-step improvement process (CSI Improvement Process)
- − Service reporting
- Service
Strategy merupakan sumbu dari siklus hidup layanan yang mendorong semua
tahapan lain, pada tahapan ini adalah fase pembuatan kebijakan dan menetapkan
tujuan. Service Design,Service Transition dan Service Operations akan dipandu oleh strategi ini.
Tahapan Continual Service Improvement digunakan untuk
belajar dan pengembangan, dan mencakup semua tahap siklus hidup lainnya.
Tahapan dimulai dengan pengembangan program dan proyek, dan kemudian
memprioritaskannya berdasarkan pada tujuan strategis organisasi.
Procedure yaitu sub
program yang digunakan untuk melakukan proses tertentu dan tidak mengembalikan
nilai, bisa disimpan dalam database sebagai object skema, sehingga suatu
procedure bisa digunakan berulangkali tanpa harus melakukan parsing dan compile
ulang
Function yaitu Sebuah kumpulan Statement yang akan mengembalikan sebuah nilai balik pada pemanggilnya. Nilai yang dihasilkan Function harus ditampung kedalam sebuah variabel. Perbedaan function dan procedure, yaitu : Perbedaan antara function dan procedure adalah : kalau function dia akan mengembalikan suatu nilai pada pemanggilnya, sedangkan kalau procedure dia tidak akan mengembalikan nilai apapun pada fungsi pemanggilnya
Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act)
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai siklus
PDCA (PDCA Cycle) :
PLAN (MERENCANAKAN)
Tahap PLAN adalah tahap untuk menetapkan Target atau
Sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang
ingin dipecahkan, kemudian menentukan Metode yang akan digunakan untuk mencapai
Target atau Sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Dalam Tahap PLAN ini juga
meliputi pembentukan Tim Peningkatan Proses (Process Improvement Team) dan
melakukan pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia yang berada di dalam
Tim tersebut serta batas-batas waktu (Jadwal) yang diperlukan untuk melakukan
perencanaan-perencanaan yang telah ditentukan. Perencanaan terhadap penggunaan
sumber daya lainnya seperti Biaya dan Mesin juga perlukan dipertimbangkan dalam
Tahap PLAN ini.
DO (MELAKSANAKAN)
T Tahap DO adalah tahap penerapan atau melaksanakan
semua yang telah direncanakan di Tahap PLAN termasuk menjalankan proses-nya,
memproduksi serta melakukan pengumpulan data (data collection) yang kemudian
akan digunakan untuk tahap CHECK dan ACT.
CHECK (MEMERIKSA)
Tahap CHECK adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan
ulang serta mempelajari hasil-hasil dari penerapan di tahap DO. Melakukan
perbandingan antara hasil aktual yang telah dicapai dengan Target yang
ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah ditentukan.
ACT (MENINDAK)
Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang
seperlunya terhadap hasil-hasil dari tahap CHECK. Terdapat 2 jenis Tindakan
yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya, antara lain :
- Tindakan
Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi terhadap masalah yang
dihadapi dalam pencapaian Target, Tindakan Perbaikan ini perlu diambil
jika hasilnya tidak mencapai apa yang telah ditargetkan.
- Tindakan
Standarisasi (Standardization Action) yaitu tindakan untuk
men-standarisasi-kan cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan ,
Tindakan Standarisasi ini dilakukan jika hasilnya mencapai Target yang
telah ditetapkan.
Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk
melakukan peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan
proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement).
Versi-versi lain yang merupakan pengembangan dari PDCA
untuk melakukan peningkatan dan perbaikan proses maupun memiliki fungsi yang
hampir sama antara lain :
PDCA = Plan Do Check Adjust
PDSA = Plan Do Study Act
OPDCA = Observe Plan Do Check Act (dalam Lean Manufacturing System)
DMAIC = Define, Measure, Analysis, Improve Control (dalam Six Sigma)
PDSA = Plan Do Study Act
OPDCA = Observe Plan Do Check Act (dalam Lean Manufacturing System)
DMAIC = Define, Measure, Analysis, Improve Control (dalam Six Sigma)
vsumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-siklus-pdca-plan-do-check-act/
s
s
s