Pengertian Komunikasi
Komunikasi, atau dalam bahasa Inggris Communication memiliki
asal dari bahasa Latin yang artinya “pemberitahuan informasi” atau “pertukaran
informasi”. Adapun berikut pendapat dari beberapa orang tokoh mengenai definisi
Komunikasi :
“Komunikasi adalah penyampaian
informasi, ide, keterampilan, emosi dan seterusnya melalui penggunaan symbol,
angka, grafik, dan lain-lain”. (Fisher – 1990)
“Komunikasi adalah sebuah proses dimana
seseorang berusaha memberikan pengertian melalui pemindahan pesan”. (James A.
F. Stoner – ?)
“Komunikasi adalah sebuah proses
penyampaian pesan kepada orang lain untuk memberi tahu atau merubah sikap,
pendapat, atau perilaku secara langsung ataupun tidak langsung”. (Effendy
– 2006)
Dari beberapa definisi diatas, dapat
kita pahami bersama. Bahwa, komunikasi adalah sebuah proses pemberian informasi
dari satu individu ke individu lainnya secara dua arah.
Jenis-jenis Komunikasi
Bila dikaitkan dengan kehidupan manusia
sebagai mahluk sosial, maka secara garis besar, komunikasi dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu berdasarkan sifat, arah, serta formalitasnya. Berikut
penjabaran lebih lanjutnya.
A. Berdasarkan Sifatnya
1.
Lisan
Komunikasi lisan merupakan bentuk
komunikasi tradisional yang menggunakan bahasa dengan pelafalan secara langsung
untuk mengartikan suatu maksud. Seiring berjalannya waktu, komunikasi
menggunakan lisanpun berkembang menjadi komunikasi lisan secara langsung(dengan
berhadapan dan saling berinteraksi secara langsung) ataupun secara tidak
langsung(menggunakan media perantara).
2.
Tertulis
Sama seperti komunikasi secara lisan,
disini kita tetap menggunakan bahasa sebagai dasar komunikasi, Namun yang
membedakannya adalah pemanfaatannya. Bila sebelumnya kita lafalkan secara
langsung, kali ini kita cukup menuliskan informasi yang ingin kita sampaikan
melalui media-media seperti kertas, papan tulis, serta perangkat teknologi yang
bisa digunakan untuk berkomunikasi
3.
Verbal
Komunikasi yang disampaikan menggunakan
tatanan lisan dan tulisan secara seimbang. Komunikasi ini merupakan komunikasi
yang cukup efektif, karena dalam komunikasi verbal umumnya memiliki nilai-nilai
secara implisit.
4.
Non Verbal
Tata cara penyampaian informasi selain
komunikasi verbal, seperti contohnya bahasa isyarat, lampu lalu lintas, cahaya
untuk sandi morse, dan lain-lain.
B. Berdasarkan Arah Berjalannya
1.
Komunikasi Keatas
Komunikasi yang umumnya dilakukan
terhadap orang dengan jabatan yang lebih tinggi dibandingkan jabatan yang kita
miliki. Umumnya dilakukan ketika ingin mengajukan proposal ide, meminta
pendapat dan arahan, serta ketika dilimpahkan wewenang.
2.
Komunikasi Kebawah
Komunikasi yang dapat kita lakukan
terhadap orang-orang dengan jabatan yang lebih rendah. Contohnya ketika
memberikan arahan pekerjaan, memberi izin untuk pelaksanaan proyek, dan
memberikan pelimpahan wewenang.
3.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang terjadi ketika dilakukan
oleh orang-orang dengan tingkatan jabatan yang sederajat. Contohnya, diskusi,
forum manajerial, belajar kelompok.
C. Berdasarkan Keresmiannya
1.
Komunikasi Formal
Yaitu komunikasi yang terjadi di dalam
ruang lingkup resmi dan umumnya terdapat sistem manajerial di dalamnya.
2.
Komunikasi Informal
Yaitu komunikasi yang umumnya bersifat
lebih santai dan tidak terdapat unsur manajerial di dalamnya.
Proses Komunikasi
Dalam berkomunikasi, juga ada tahapan
prosedural yang perlu dipenuhi. Adapun menurut Bovee dan Thill dalam buku Business
Communication Today, proses komunikasi terdiri dari enam tahapan, yaitu :
1.
Pengirim mempunyai ide atau gagasan
Tahap ini merupakan tahap inisiasi
dimana seorang komunikator mendapatkan ide dan berniat untuk mengkomunikasikan
ide yang Ia miliki.
2.
Pengirim merubah ide menjadi suatu pesan
Pada tahap ini, komunikator telah
melakukan upaya lebih untuk mengimplementasikan ide yang telah dimilikinya ke
dalam sebuah tatanan pesan formal ataupun informal yang memiliki nilai
informatif di dalamnya.
3.
Pengirim menyampaikan pesan
Dalam tahap ini, pesan yang sebelumnya
telah di olah di berikan pada objek-objek komunikasi(komunikan) dengan tujuan
agar ide yang ingin kita sampaikan dapat diterima dan di telaah sesuai dengan
harapan yang kita inginkan.
4.
Penerima menerima pesan
Tahapan dimana pesan yang ingin
disampaikan komunikator telah diterima oleh komunikan secara tepat sasaran.
5.
Penerima menafsirkan pesan
Yaitu tahapan dimana penerima telah
mendapatkan pesan yang kita tujukan, dan berusaha untuk menafsirkan dan
menelaah informasi tersebut.
6.
Penerima memberi tanggapan dan mengirim
umpan balik kepada pengirim
Pada tahap ini merupakan tahap dimana
komunikan telah memahami isi dari pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator
dan akan memberikan tanggapan baik berupa masukan, kritik, ataupun saran.
Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif adalah
komunikasi dimana informasi yang ingin disampaikan dapat diterima/ditelaah
dengan baik oleh objek komunikasi sesuai dengan yang kita harapkan. Oleh karena
itu penyampaian sebuah komunikasipun harus sangat diperhatikan agar dapat
dikatakan sebagai komunikasi yang efektif. Adapun syarat sebuah komunikasi
dikatakan sebagai komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut.
1.
Sumber
Sumber informasi merupakan hal paling
mendasar yang sangat vital di dalam sebuah komunikasi. Adapun sumber dari
informasi yang akan kita sampaikan, haruslah sumber yang jelas dan terpercaya,
sehingga kita dapat meminimalisir keraguan di dalamnya.
2.
Komunikator
Seorang komunikator merupakan ujung
tombak di dalam komunikasi. Oleh karena itu seorang komunikator dituntut untuk
memahami informasi yang ingin di sampaikan, dapat beradaptasi dengan lingkungan
komunikan, serta memiliki kemampuan penyampaian informasi yang mumpuni.
3.
Pesan
Pesan disini merupakan konten dari
komunikasi tersebut, oleh karena itu kredibilitas dari pesan yang ingin kita
sampaikanpun tidak luput untuk kita optimalkan agar komunikasi dapat berjalan
dengan baik. Adapun pesan yang ingin kita sampaikan harus memiliki tatanan
bentuk dan tata bahasa yang menarik dan mudah dipahami, serta memiliki nilai
kejelasan yang pasti.
4.
Media Komunikasi
Merupakan media penunjang yang dapat
kita gunakan untuk lebih mengoptimalkan komunikasi yang ingin kita sampaikan.
Contohnya pemberitaan di media cetak, media massa, dan televise, pelayanan
berupa situs yang dapat dijadikan sebagai homepage melalui internet, dan
lain-lain.
5.
Efek Komunikasi
Efek komunikasi adalah reaksi yang
terjadi setelah kita memaparkan informasi kepada objek komunikasi yang kita
tuju. Semakin baik reaksi yang kita dapatkan, maka semakin baik pula kemampuan
berkomunikasi yang kita miliki. Oleh karena itu seorang komunikator juga
dituntut untuk menguasai keadaan objek komunikasi agar dapat mengikuti arah
komunikasi.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat kita
pahami, bahwa komunikasi, khususnya dalam organisasi memiliki peranan yang
sangat penting terutama dalam fungsi manajerial. Umumnya, sebuah organisasi
juga sangat membutuhkan komunikasi yang baik dari antar individu yang terkait
di dalamnya. Adapun komunikasi yang efektif dibutuhkan untuk mengoptimalkan
kesepahaman antar anggota terhadap tujuan yang ingin di capai oleh organisasi
tersebut. Oleh karena itu, masing-masing anggota dari sebuah organisasi
seringkali dilatih untuk berkomunikasi di khalayak umum. Hal ini ditujukan agar
anggota dari organisasi tersebut dapat mempelajari dan memahami konsep
komunikasi yang efektif.
http//aurajogja.files.wordpress.com